Panduan untuk Menikmati Liburan Musim Semi di Jepang

Klook Indonesia
Klook Indonesia
Last updated 3 Apr 2023
Blog Cover ID - Panduan Liburan Musim Semi di Jepang

Pastikan kamu mempelajari tentang musim semi di Jepang agar liburanmu lebih nyaman!

Sepanjang tahun, Jepang mengalami 4 musim: musim semi (haru), musim panas (natsu), musim gugur (aki), dan musim dingin (fuyu). Akan tetapi, musim semi dianggap sebagai periode paling menarik di Jepang. 
Bagaimana tidak? Pada musim ini, Jepang akan bertransformasi menjadi negeri yang sangat cantik karena bunga-bunga bermekaran di seluruh penjuru. Periode ini juga sering menjadi peak season bagi pariwisata Jepang. Turis dari berbagai belahan dunia akan berbondong-bondong untuk menyaksikan keindahan Jepang di musim terbaiknya. 

Kapan periode musim semi di Jepang?

Sebagian besar orang menganggap bahwa kedatangan musim semi di Jepang ditandai dengan kemunculan bunga sakura. Akan tetapi, sebenarnya, yang menjadi penanda awal kehadiran musim semi adalah pucuk-pucuk bunga plum (ume). Kemunculan pucuk-pucuk bunga plum adalah sinyal bahwa musim dingin telah berakhir dan musim semi sudah di depan mata.
Musim semi di Jepang dimulai pada bulan Maret dan akan berakhir pada bulan Mei setiap tahun. Biasanya, wilayah selatan seperti Pulau Okinawa menjadi area pertama yang mengalami musim ini, lalu perlahan menyusul daerah di atasnya hingga ke Pulau Hokkaido di paling utara Jepang. Itulah sebabnya sebagian wilayah di Jepang baru mengalami musim sejak awal April.
Musim semi juga dianggap mencapai puncaknya bertepatan dengan puncak mekarnya bunga sakura. Dalam bahasa Jepang, periode ini dikenal dengan istilah mankai. Dalam waktu-waktu ini, orang-orang Jepang akan menghabiskan waktu di luar rumah untuk menyaksikan bunga sakura yang sudah lama mekar. Waktunya memang tidak panjang karena bunga sakura paling lama bertahan selama 14 hari sejak mekar.

Cuaca saat musim semi di Jepang

Jepang biasanya masih terasa dingin pada awal Maret karena sisa-sisa cuaca dari musim dingin yang baru saja berakhir. Di beberapa wilayah, cuaca bisa mencapai 5 derajat celcius dengan suhu tertinggi 16 derajat celcius. Cuaca akan berangsur menghangat pada bulan April, biasanya menjadi 10 derajat celcius pada titik terendah dan 20 derajat celcius pada titik tertinggi. 
Cuaca tercerah selama musim semi terjadi pada bulan Mei, dengan suhu terendah 15 derajat celcius dan tertinggi 26 derajat celcius. Meski demikian, akan terdapat perbedaan cuaca antara area selatan dan utara. Biasanya suhu di selatan cenderung lebih hangat dibandingkan utara. Itulah sebabnya, ketika sakura mulai bermekaran di selatan, tak jarang beberapa wilayah di utara masih diselimuti salju.
Karena suhu selama musim semi di Jepang berubah-ubah, kamu mesti tahu pakaian apa yang harus kamu gunakan agar tidak kedinginan atau kepanasan! Selama awal musim semi, kamu disarankan untuk mengenakan jaket tebal. Namun, seiring dengan menghangatnya suhu, kamu boleh mengganti jaket tebal dengan yang lebih tipis. Rompi juga bisa menjadi alternatif yang baik buat kamu.
Ketika suhu musim semi Jepang sudah benar-benar hangat, kamu bisa bersantai menikmati sakura dengan pakaian berbahan katun yang nyaman. Karena Mei dianggap sebagai periode terbaik musim semi, pastikan kamu mengenakan pakaian yang tidak menyulitkanmu untuk berjalan-jalan di keramaian.

Rekomendasi aktivitas saat musim semi di Jepang

Ada banyak aktivitas seru yang bisa kamu lakukan selama musim semi di Jepang. Nah, Klook akan merangkumnya di sini agar kamu dapat menikmati musim semi ala Jepang dengan cara mengasyikkan.

Hanami

Menyaksikan sakura (hanami) adalah aktivitas yang wajib dilakukan jika kamu jalan-jalan ke Jepang saat musim semi. Sakura adalah primadona di negeri ini. Tak heran jika pada akhirnya Jepang dijuluki sebagai Negeri Sakura.
Setelah musim dingin yang panjang, bunga sakura dianggap sebagai pembawa kebahagiaan ke seantero negeri. Warna merah muda khas sakura mengubah Jepang menjadi negeri penuh magis dalam sekejap. Kamu dan orang-orang tersayang dapat pergi ke taman-taman. Menggelar tikar dan duduk bersantai sambil memandangi keindahan sakura akan memberikan ketenangan dan kesenangan sekaligus.
Selain pada pagi atau siang hari, kamu dapat menyaksikan bunga sakura pada malam hari. Di Jepang kegiatan ini juga sangat populer. Nikmati makan malam ala Jepang sambil memandangi sakura akan memberikan pengalaman romantis yang sulit kamu lupakan.

Memetik stroberi

Memetik stroberi juga menjadi salah satu kegiatan populer saat musim semi di Jepang. Karena budi daya stroberi di Jepang dilakukan di rumah kaca, waktu untuk memetik stroberi jadi lebih panjang; bahkan sudah bisa kamu lakukan sejak Desember. Namun, waktu terbaik untuk memetik stroberi memang terjadi pada musim semi karena cuaca yang lebih bersahabat. 
Untuk memetik stroberi, kamu harus mengetahui di mana lokasi perkebunan stroberi. Jika kamu pergi ke daerah Kanto, Yokohama, kamu dapat berkunjung ke Tokyo Strawberry Park untuk memetik stroberi. Namun, jangan lupa bahwa tempat ini tutup setiap hari Rabu. Jadi, pastikan kamu tidak salah jadwal, ya.
Kanto tidak menjadi satu-satunya tempat terkenal untuk memetik stroberi, masih ada Tochigi dengan merek stroberi Tochiotome-nya dan Fukuoka yang terkenal dengan stroberi Amou.
Tips dari Klook buat kamu yang ingin memetik stroberi: perhatikan betul-betul batangnya. Umumnya, stroberi dengan rasa yang manis memiliki batang yang lebih gelap. Makin gelap batangnya, makin matang stroberinya.

Eksplor Tateyama Kurobe Alpine Route

Musim semi adalah waktu yang tepat untuk memulai pertualangan baru. Tateyama Kurobe Alpine Route di prefektur Toyama merupakan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi jika kamu ingin menyaksikan sisi lain Jepang.
Tateyama Kurobe Alpine Route merupakan sebuah rute menakjubkan di setiap musimnya, melalui Gunung Tateyama di Pegunungan Alpen Utara dan dilalui oleh berbagai macam transportasi seperti cable car, trolley bus, dan ropeway. Tateyama Kurobe Alpine Route dapat dilalui dari pertengahan April hingga akhir November. Rute yang menembus pegunungan ini memiliki panjang kurang lebih 90 km. 
Jika kamu menjelajahi area ini pada musim dingin, kamu akan seperti berjalan di antara tembok salju tinggi yang membuatmu merasa begitu kecil. Sementara, jika bertualang di musim semi, kamu dapat menikmati keindahan pegunungan Tateyama yang memiliki tiga puncak. Puncak paling terkenal adalah Gunung Oyama. Di sinilah kamu dapat menemukan kuil Shinto yang menyajikan pemandangan menakjubkan dari ketinggian 3.003 meter di atas permukaan laut.

Memetik daun teh di Kogashima

Aktivitas musim semi yang enggak kalah seru adalah memetik daun teh di Kogashima, penghasil teh terbesar kedua di Jepang. Pergantian musim dari musim semi ke musim panas menandai dimulainya musim panen teh. Kagoshima berada di urutan kedua setelah Shizouka untuk produksi teh kelas atas di Jepang. 
Sebagian besar wilayah Jepang menanam teh 2-3 kali setahun, sedangkan di Kagoshima, orang memanen daun teh 4 kali. Selain itu, dalam beberapa tahun, jika kondisi cuaca mendukung, teh dipanen sebanyak 5 kali. Buat kamu, para penggemar teh Jepang, Klook merekemondasikan aktivitas ini untuk mengisi liburan semi kamu.

Jelajahi pantai di Okinawa

Bersenang-senang di pantai saat musim semi? Well, Okinawa bisa mewujudkannya buat kamu. Pantai-pantai di Okinawa biasanya mulai dibuka sejak Maret. Pasalnya, musim panas di area selatan terjadi lebih cepat dibandingkan wilayah lain. Karena itulah, kamu dapat mempertimbangkan untuk mengunjungi pantai-pantai di Okinawa saat musim semi, terutama ketika cuaca sudah hangat. Mau lebih seru? Belajar berselancar dengan instruktur profesional bisa kamu masukkan dalam rencana perjalananmu!

Kagumi keindahan Gunung Fuji

Bertualang ke luar Tokyo dengan menjelajahi keindahan alam Gunung Fuji bisa jadi aktivitas liburan musim semi kamu di Tokyo. Rasakan sensasi Hanami di Fuji. Luangkan waktu juga untuk mengikuti Festival Shibazakura dari pertengahan April hingga akhir Mei.

Rekomendasi festival musim semi di Jepang

Jangan sampai kamu melewatkan festival musim semi di Jepang karena keseruan sarat nilai budaya ini enggak bakal kamu temukan di tempat lain. Biar kamu enggak ketinggalan, Klook rekomendasikan berbagai festival musim semi yang bikin liburan kamu tambah berbunga-bunga.

Festival Nagahama Hikiyama 

Festival Nagahama Hikiyama digelar pada bulan April setiap tahunnya. Festival ini termasuk salah satu perayaan terbesar karena sudah diselenggarakan sejak Zaman Momoyama. 
Konon, gelaran ini bermula dari kelahiran anak pertama kaisar dari kastil Nagahama, Toyotomi Hideyoshi. Di hari bahagia itu, ia membagi-bagikan uang kepada rakyatnya. Siapa yang menyangka, rakyatnya justru menggunakan tersebut untuk menggelar perayaan meriah di Kuil Hachiman.
Daya tarik utama Festival Nagahama Hikiyama adalah Kodomo Kabuki, yakni pertunjukan kabuki yang dimainkan oleh anak laki-laki berumur 5 hingga 12 tahun di panggung utama.

Festival Yabusame Shinji

Festival ini merupakan ritual wajib musim semi Jepang yang diselenggarakan setiap bulan Mei di Kuil Shimogamo. Perayaan ini menampilkan pemanah-pemanah dengan pakaian tradisional Jepang yang melesakkan panah-panah berapi sambil duduk di atas kuda. Yabusame Shinji merupakan upacara pembuka Festival Aoi Matsuri.

Festival Aoi Matsuri

Aoi Matsuri secara rutin dilaksanakan di Kyoto setiap Mei. Perayaan ini dimulai dengan iring-iringan dari Istana Kekaisaran Kyoto, lalu ke Kuil Kamigamo, dan dan berakhir di Kuil Shimogamo. Para pejabat akan menggunakan pakaian khusus sebagai simbol penghormatan pada kaisar dan pejabat di Zaman Heian.

Festival Sanja Matsuri

Sanja Matsuri adalah acara besar selama tiga hari berturut-turut yang digelar di Tokyo setiap pertengahan Mei. Dalam acara ini terdapat ribuan kuil menyerupai tandu yang diarak ke seluruh area Asakusa. 
Sanja Matsuri adalah wujud pengharapan orang-orang Jepang kepada Dewa Shinto yang dipercaya sebagai pemberi keberuntungan. Festival ini akan diramaikan dengan para penjual makanan tradisional di sepanjang gerbang Kuil Asakusa.

Festival Sanno Matsuri

Festival lain yang digelar saat musim semi di Tokyo adalah Sanno Matsuri. Ini adalah sebuah acara pawai berkeliling kota sambil membawa Mikoshi. Secara sederhana, mikoshi adalah kuil kecil yang diyakini sebagai tempat bersemayam dewa yang melindungi kehidupan orang-orang Tokyo. Pusat acara ini digelar di Kuil Hie setiap tahun genap, sedangkan pada tahun ganjil acaranya dinamakan Kanda Matsuri.

Festival Omizutori

Festival Omizutori digelar setiap 1-14 Maret di Nigatsudo Todaiji, Nara. Festival ini diyakini dapat membersihkan dosa-dosa yang dilakukan orang-orang Jepang sepanjang tahun. Berakhirnya Festival Omizutori biasanya ditandai dengan mekarnya bunga sakura. Karena itulah, sakura dijadikan sebagai simbol kehidupan baru.

Festival Bunkyo Tsutsuji Matsuri

Festival Bunkyo Tsutsuji Matsuri merupakan festival musim semi di Jepang yang membuat kamu dapat menyaksikan lebih dari 300 jenis bunga bermekaran. Titik pusat festival ini digelar di Kuil Nezu yang terletak di distrik Bunkyo, Tokyo. Jika menghadiri festival ini, kamu dapat bergabung dengan warga Jepang mengelilingi kuil dan menyusuri jalan setapak dan jembatan di area tersebut. Di taman inilah bunga azalea sebagai primadona Festival Bunkyo Tsutsuji Matsuri bermekaran.

Festival Tango no Sekku

Tango no Sekku adalah hari raya yang didedikasikan untuk anak laki-laki setiap tanggal 5 Mei, sementara hari anak perempuan digelar pada 3 Maret.
Perayaan Tango no Sekku melambangkan harapan para orang tua agar anak laki-laki mereka tumbuh sehat dan kuat. Konon, perayaan ini sudah dimulai sejak abad ke-17.

Festival Sakura Ueno

Salah satu taman terkenal di Tokyo adalah Taman Ueno yang terletak di distrik Taito-ku. Taman ini kerap menjadi destinasi favorit karena memiliki hampir seribu pohon sakura. Selain dibuat kagum dengan jejeran sakura, Taman Ueno juga memiliki Tokyo National Museum dan Tokyo Metropolitan Art Museum yang bisa kamu kunjungi.
Rencanakan pertualangan musim semimu di Jepang bareng Klook