Suraksan

Tengara alam
★ 5.0 (1K+ ulasan) • 2K+ kali dipesan
Terletak di antara kota Seoul yang ramai dan lanskap tenang Gyeonggi-do, Suraksan adalah permata tersembunyi yang memanggil para petualang dan pecinta alam. Gunung megah ini, dengan ketinggian mengesankan 637,7 meter, menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam dan kekayaan budaya. Suraksan bukan hanya surga bagi para pendaki yang mencari pelarian segar dari kehidupan kota, tetapi juga keajaiban rekayasa modern dengan Terowongan Suraksan. Terowongan ini, bagian dari Jalan Tol Lingkar Seoul, menghubungkan distrik Sanggye-dong di Seoul dan Jangam-dong di Uijeongbu, menawarkan perjalanan cepat dan indah melalui lingkungan urban dan alam Korea Selatan yang dinamis. Baik Anda pendaki berpengalaman atau pelancong santai, Suraksan menjanjikan pengalaman tak terlupakan dengan pemandangan yang menakjubkan dan lingkungan yang tenang, menjadikannya tujuan ideal untuk melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan kota.
Lihat semua
Lihat semua
Suraksan, Namyangju-si, Korea Selatan
Informasi umum
Hotel

Destinasi di sekitar

1M+ visitors
22K+ visitors
21K+ visitors
21K+ visitors
21K+ visitors

FAQ tentang Suraksan

Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Suraksan di Gyeonggi-do?

Bagaimana cara menuju Suraksan dari Seoul?

Apa yang harus saya persiapkan untuk mendaki di Suraksan?

Kapan waktu terbaik untuk bepergian melalui Terowongan Suraksan?

Apa saja opsi transportasi untuk Terowongan Suraksan?

Ada tips untuk mengemudi melalui Terowongan Suraksan?

Informasi penting sebelum mengunjungi Suraksan

Tempat Wisata Terpilih

Gunung Suraksan

Selamat datang di Gunung Suraksan, permata mahkota Gyeonggi-do! Baik Anda pendaki berpengalaman atau hanya mencari jalan santai, Suraksan menawarkan berbagai jalur yang menjanjikan petualangan dan pemandangan menakjubkan. Saat Anda mendaki, bersiaplah untuk terpesona oleh pemandangan panorama yang menakjubkan yang terbentang di depan Anda, membuat setiap langkah sepadan dengan pendakian. Pecinta alam, ini adalah surga Anda!

Taman Nasional Suraksan

Masuki pelukan tenang Taman Nasional Suraksan, di mana kehijauan subur dan satwa liar yang beragam menanti penemuan Anda. Tempat alami ini sempurna untuk pengamat burung dan siapa saja yang mencari pelarian damai ke dalam ketenangan alam. Jelajahi lanskap hijau taman dan biarkan simfoni burung berkicau dan daun berdesir menyegarkan semangat Anda.

Jalur Pendakian Suraksan

Mulailah perjalanan tak terlupakan di sepanjang Jalur Pendakian Suraksan, di mana petualangan bertemu dengan keindahan yang menakjubkan. Jalur yang terawat baik ini dirancang untuk pendaki pemula dan berpengalaman, memastikan pengalaman yang memuaskan bagi semua. Saat Anda melintasi jalur, nikmati pemandangan menakjubkan dari lanskap sekitarnya dan biarkan keindahan alam Suraksan menginspirasi jiwa Anda.

Signifikansi Budaya

Suraksan adalah harta karun sejarah dan budaya, di mana kuil kuno dan landmark bersejarah tersebar di seluruh lanskap. Saat Anda menjelajahi situs-situs ini, Anda akan menemukan warisan budaya yang kaya yang mendefinisikan wilayah yang mempesona ini.

Kuliner Lokal

Nikmati perjalanan kuliner di Gyeonggi-do dengan hidangan lezat seperti 'Dakgalbi' (ayam goreng pedas) dan 'Sundubu-jjigae' (sup tahu lembut). Spesialisasi lokal ini adalah cerminan dinamis dari budaya makanan daerah. Saat Anda bepergian melalui Terowongan Suraksan, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati beragam penawaran kuliner, dari hidangan tradisional Korea hingga masakan fusi inovatif. Kota-kota terdekat seperti Namyangju dan Uijeongbu juga menawarkan beragam cita rasa yang menggugah selera, termasuk BBQ Korea tradisional dan pancake gurih, memastikan pengalaman gastronomi yang tak terlupakan.

Signifikansi Budaya dan Sejarah

Daerah sekitar Terowongan Suraksan kaya akan signifikansi budaya dan sejarah, menawarkan sekilas yang menarik ke masa lalu Korea. Keajaiban infrastruktur modern ini menghubungkan wilayah yang kaya akan sejarah dan budaya. Suraksan sendiri bukan hanya keajaiban alam tetapi juga situs penting budaya. Namanya, 'Gunung Air Terjun' dalam Hanja, menyoroti hubungan historisnya dengan elemen alam dan praktik budaya di wilayah tersebut.