Nikmati Makanan Lezat Chao Shan 4 Hari 3 Malam
Sejarah Pembukaan Kota di Kampung Halaman Perantau: Berjalan-jalan di Taman Kecil Shantou, menyentuh kenangan kolektif orang Chaoshan tentang “lahir menghadap laut, berani menjelajah Nanyang” di antara gedung-gedung arkade berusia seabad, kantor pos tua, dan museum pembukaan kota. Puisi Visual Gunung dan Laut: Berkendara melintasi Jembatan Nan’ao, mengelilingi pulau untuk mengumpulkan mercusuar, ladang angin, laut pelangi, dan pantai berpasir keemasan, merasakan kemegahan dan romansa filosofi alam Chaoshan. Kelas Keahlian Warisan Budaya Takbenda: Mengagumi warisan di ujung pisau di museum seni ukiran kayu, mendengarkan opera Chao sambil menikmati teh Kung Fu di kedai teh, dan secara langsung menyentuh warisan budaya yang hidup dalam kehidupan sehari-hari. Perjalanan Mendalam Jalur Budaya: Dari jalan-jalan Dinasti Song di Desa Kuno Longhu, hingga cahaya Konfusianisme di Kuil Han Wengong, hingga gema gaya Dinasti Tang di Kuil Kaiyuan – akhirnya berdiri di Jembatan Guangji dan menyaksikan lampu-lampu menerangi kebijaksanaan ribuan tahun sebuah jembatan. Pencarian Akar Rasa: Dari acar mentah bubur malam Shantou, hingga kue-kue di Jalan Paifang Chaozhou, hingga secangkir teh Kung Fu standar di kedai teh – yang dimakan bukan hanya rasa, tetapi juga kode kelanjutan klan.




